Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Melawan Mitos Tentang Pengasuhan Anak (Part 2)

Ternyata banyak hal-hal yang selama ini dianut dan dipahami oleh orang tua dalam hal mengasuh anak adalah pemahaman atau mitos yang salah. Celakanya, mitos-mitos tersebut sedikit banyak menghambat perkembangan anak, bahkan bisa sangat merugikan. Selama lebih dari 3 tahun menjadi seorang ayah, hal-hal tersebut satu per satu mulai terungkap. Dari hasil pengalaman pribadi dengan anak saya sendiri, dan juga hasil mengumpulkan info dari sana sini, saya menyimpulkan hal-hal di bawah ini adalah pemahaman atau mitos yang salah. Ini merupakan sambungan dari  Part 1 4.  Picky eater adalah keturunan dan tidak bisa dicegah Mitos : Sifat picky eater atau pilih-pilih makanan adalah keturunan dan tidak bisa dicegah. Kalau orang tuanya dulu cenderung picky eater , ada kemungkinan anaknya pun demikian.

Melawan Mitos Tentang Pengasuhan Anak (Part 1)

Ternyata banyak hal-hal yang selama ini dianut dan dipahami oleh orang tua dalam hal mengasuh anak adalah pemahaman atau mitos yang salah. Celakanya, mitos-mitos tersebut sedikit banyak menghambat perkembangan anak, bahkan bisa sangat merugikan.  Selama lebih dari 3 tahun menjadi seorang ayah, hal-hal tersebut satu per satu mulai terungkap.  Dari hasil pengalaman pribadi dengan anak saya sendiri, dan juga hasil mengumpulkan info dari sana sini, saya menyimpulkan hal-hal di bawah ini adalah pemahaman atau mitos yang salah.   1.      Bayi harus mulai makan banyak menginjak usia 6 bulan   Mitos : Ketika bayi menginjak usia 6 bulan, bayi harus mulai makan banyak karena asupan ASI sudah tidak cukup lagi memenuhi gizi anak.

Perlukah Punya Anak Pemenang?

Satu lagi tulisan dari Ayah Edy yang bisa jadi bahan renungan orang tua, dan ternyata sejalan dengan yang saya percaya selama ini. Sering saya mempunyai pemikiran, tapi tidak bisa secara gamblang saya ungkapkan apa dan kenapanya. Tulisan Ayah Edy sering kali membukakan mata saya, dan membuat saya berteriak "aha!". Kali ini masalah perlukah anak bersaing dan berkompetisi menjadi pemenang? Mau sedikit cerita. Rei sampai sekarang belum punya piala apapun, dan belum pernah memenangkan lomba apapun. Selain memang di sekolah maupun lingkungannya tidak pernah mengadakan lomba apapun, kami juga tidak mengejar dan mencari-cari untuk mengikutkan Rei dalam lomba-lomba.

Hal-hal Kecil Yang Membuat Saya Bahagia

Tadi malam di rumah sepulang saya dari kantor… Rei : “Pa, ini buat Reivano ya?” (sambil main mobil-mobilan yang baru saya beli online) Saya : “Iya, buat Rei” Rei : “Bagus banget. Terima kasih ya pa” *sambil nyengir lebar, diulang ngomong gitu sampai 2-3x Saya: “Oh iyaa… sama2” Selesai main… Rei : “Diberesin dulu mainannya pa” Langsung masuk-masukin sendiri semua mobil-mobilannya ke tas mainan, ditutup rapi, dan ditaruh di pinggir lemari Menjelang tidur…

Kalau Anak Sakit, Info Yang Sangat Berguna dan Penting

Yang namanya anak sakit, pasti bikin bingung dan sedih. Masih inget waktu pertama kali anak demam dulu di umur 6 bulanan. Sampai dibela-belain ijin gak masuk kantor karena mau jagain anak dan bawa ke dokter. Kalo masuk kantor pun pasti kepikiran (#alibi). Saya sendiri lebih senang tidak sedikit-sedikit kasih obat kalau anak sakit. Memang kita seolah jadi tenang kalau kasih obat, tapi efeknya seringkali hanya sementara (suhu tubuh turun sementara, batuk reda sementara, dll.), tapi penyakit malah lebih lama perginya. Tentu bukan berarti anak dibiarkan, tapi kita tetap ambil tindakan-tindakan yang diperlukan, hanya saja bukan bergantung pada obat-obatan. Di bawah ini ada gambar-gambar yang saya dapat dari Internet yang sangat berguna bagi orang tua untuk menghadapi anak yang sedang sakit. Pelajaran-pelajaran penting yang saya dapat selama ini tentang anak sakit:

Analogi Sekolah dan Komputer

Saya suka mengikuti tulisan-tulisan Ayah Edy, karena sangat membuka pikiran dan wawasan sebagai orang tua. Pemikiran-pemikirannya masalah pendidikan dan pengasuhan anak banyak yang sejalan dengan apa yang saya pikirkan (bahkan yang belum pernah terpikir oleh saya). Di bawah ini ada satu tulisan tentang sekolah untuk anak. Saya tidak tahu siapa ahli komputer yang dia sebut di situ, tapi analogi yang disampaikan cukup masuk akal. Saya sendiri sudah lama mempertanyakan masa-masa saya sekolah dulu, yang menurut saya sangat membosankan dan tidak menyenangkan. Namun hasilnya untuk bekal berjuang di kehidupan nyata sangat-sangat jauh. Banyak sekali bekal hidup sesungguhnya yang tidak saya dapat dari sekolah, meskipun nilai-nilai sekolah saya dulu cukup baik. Alhasil saya betul-betul struggle ketika pertama kali saya lepas dari bangku pendidikan dan harus mandiri, alias bekerja. Saya dulu berpikir nilai yang baik di sekolah adalah segalanya, tapi saya salah.