Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Berurusan dengan Anak Kinestetik

Baru menemukan artikel di bawah ini dari suatu website luar, dan baru sadar bahwa anak pertama saya, Rei, sesungguhnya memang tipe anak kinestetik. Inilah penjelasannya kenapa dia: Tidak bisa duduk diam dalam waktu yang lama di manapun dia berada ( A child who has a kinaesthetic learning style cannot just sit still ) Selalu ingin mencoba benda baru tanpa menunggu penjelasan dulu tentang cara menggunakannya ( cannot just sit still and wait for information to be given. They surpass in finding out things for themselves without any needs for guidance. ) Selalu ingin tahu cara bekerja suatu benda atau mainan. Itulah kenapa mainan di rumah banyak yang dibongkar sampai tidak berbentuk lagi ( he or she is fond of tinkering with toys, trying to find out how they work ) Tidak pernah protes kalau diajak pergi ke manapun, bahkan ke tempat-tembat yang tidak ada mainan di situ (mis. toko baju), tapi dia tetap bisa menghibur dirinya sendiri dengan berlari-lari atau bermain dengan benda apa s

Membangun Trust & Menjaga Hubungan Baik dengan Anak

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan  Kontroversi Pola Asuh Tidak Pernah Marah dan Berkata "Jangan" Kalau ingin anak kita berkembang menjadi anak yang positif, menjadi orang tua yang otoriter bukanlah solusinya. Memarahi dan menghukum anak hanya akan membuat anak menjadi takut pada orang tuanya; takut ketahuan, takut dihukum, dsb., tapi tidak mendidik dan memberi pengertian yang sesungguhnya pada anak. Malah bisa jadi nanti anak jadi suka berbohong dan melakukan perbuatan sembunyi-sembunyi dari orang tuanya. Mengasuh anak adalah suatu proses timbal balik, bukan hanya satu arah dari orang tua ke anak. Ini sama saja membangun Trust dua arah antara orang tua dan anak. Tidak pernah memarahi dan tidak pernah berkata "jangan" saja tidak cukup, perlu usaha dan tekad untuk membangun hubungan baik dengan anak secara konsisten dan berkesinambungan. Saya menemukan bahwa kalau kita bisa menjaga hubungan yang baik dan Trust  dua arah dengan anak sudah terbangun,

Kontroversi Pola Asuh Tidak Pernah Memarahi dan Berkata "Jangan" ke Anak

Konsep pola asuh yang tidak pernah memarahi dan tidak pernah berkata "jangan" kepada anak sepertinya memang masih dianggap sesuatu yang aneh dan tidak biasa. Beberapa kali saya mendapat respon yang tidak terduga ketika saya mengungkapkannya kepada orang lain. Padahal menurut saya ini pola asuh yang masuk akal, ilmiah, positif, dan sesuai fitrah anak-anak. Pernah suatu hari saya menceritakan hal ini kepada teman sekantor, yang kebetulan juga punya anak laki-laki seumuran anak saya. Reaksi dia adalah, "Ah, itu mah anak kamu saja yang memang dari sananya penurut." Di lain waktu teman saya lainnya malah bilang bahwa cara ini adalah cara didik dari barat dan tidak sesuai dengan ajaran agama. Hmm oke (tarik nafas dulu sebentar).