Masih ingat kah apa yang orang tua kita lakukan waktu kita kecil dulu kalau kita menangis akibat terjatuh, terantuk, atau tersandung? Ya, tentu naluri orang tua adalah langsung menolong dan menghibur agar kita berhenti menangis. Tapi ingatkah apa yang dikatakan untuk menghibur kita? "Lantainya nakal nih!" "Pintunya nakal nih!" "Lemarinya nakal nih!" Kalau perlu sambil memdramatisasi dengan memukul-mukul lantai atau pintu yang menyebabkan kita menangis tadi. Di lain kesempatan, jika tidak bendanya yang disalahkan, mungkin pengasuh atau orang yang mendampingi si anak yang dijadikan kambing hitam demi menghibur si anak. "Mbaknya sih gak lihat." "Gimana sih si mbak." "Iya nih mbak." Entah sejak kapan cara seperti ini dilakukan. Tapi saya melihat cara yang sama persis diterapkan oleh bapak, ibu, dan mertua saya ketika menghibur cucunya yang jatuh dan menangis. Bisa jadi ini cara yang sudah dilakukan turun temurun ...
I believe I'm bearing a mission to make this world a better place to live. If it's not happening in my time, then it (hopefully) will be in my children's time. Hence the never ending learning process and efforts of being a good parent. May Allah bless us. And here is my story....